Jakarta – KH Marsudi Syuhud, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menyatakan bahwa semangat memberi di antara umat beragama dapat menjadi kunci persatuan asalkan tidak saling meminta atau memaksa.

Memberikan kesempatan Angkaraja untuk berdiskusi, memberikan bantuan jika dibutuhkan dari berbagai pihak. Memberi pada satu sama lain adalah hal yang penting. Kata Marsudi ketika merayakan Persaudaraan dan Kemanusiaan Dunia serta Pekan Kerukunan Antar Umat Beragama Dunia di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Minggu, adalah bahwa kita tidak saling meminta-minta.

Maka, ia menyatakan bahwa pentingnya kesadaran untuk saling memberi di antara umat beragama. Misalnya, apabila terdapat kekurangan sedikit di antara umat beragama, maka perlu adanya kolaborasi antar umat untuk melengkapi satu sama lain.

Ini adalah kehidupan kita, semangat memberi adalah kunci untuk bisa hidup bersama-sama. Menurutnya, itu bukanlah tentang semangat untuk meminta atau memaksa.

Kegiatan antarumat beragama ini diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC) bersama dengan Inter Religious Council (IRC) Indonesia bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).

 

Dia berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan tersebut sangat bagus sebagai pelaksanaan aktual dari prinsip Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia.

Implementasi ini adalah suatu contoh yang sangat baik dan nyata dari kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia di bumi Nusantara ini. Dia menyatakan bahwa kami dapat saling merawat, menghormati, dan memberi satu sama lain.

Dia berpendapat bahwa kegiatan tersebut perlu dilakukan secara berkala ke depannya guna memperkuat persatuan di antara umat beragama.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh umat beragama untuk bekerja sama dalam mengadakan program sosial guna meningkatkan semangat saling berbagi kepada sesama. Baginya, semangat saling memberi merupakan salah satu hal inti dalam ajaran agama.

Dia mengungkapkan bahwa esensi ajaran agama kita adalah tentang perdamaian, persamaan pemikiran, dan kenyamanan dalam bertindak dalam kehidupan sosial, serta saling membutuhkan satu sama lain.

You May Also Like

More From Author