JAKARTA – Francesco Bagnaia menggambarkan betapa solidnya pada penunggang motor Ducati Desmosedici pada MotoGP 2024 ini.
MotoGP 2024 menjadi musim situs pttogel yang sulit untuk memecah dominasi Ducati yang memiliki delapan motor di bawah bendera empat tim yang berbeda.
Terkini, pabrikan Italia itu masih belum dibendung dalam seri GP Jerman yang digelar di Sachsenring melalui Francesco Bagnaia.
Jebolan akademi balap Valentino Rossi tersebut keluar sebagai pemenang dan mengambil alih puncak klasemen sementara.
Kemenangan di GP Jerman didapatkan Bagnaia setelah rival terkuatnya dari Pramac Racing Jorge Martin mengalami crash.
Rider asal Spanyol itu kehilangan kendali laju motor Ducati Desmosedici GP24 saat sedang memimpin dan melaju di tikungan 1.
Rasa sesak kian membuncah di kubu Martin lantaran momen sial itu terjadi ketiga lomba tinggal menyisakan dua putaran terakhir.
Saat kesialan menimpa Martin, hasil manis didapatkan mitra Ducati lainnya Gresini Racing melalui Marc Marquez.
Pembalap berjuluk Baby Alien itu mengalami balapan 30 putaran itu dari posisi ke-13 dengan motor berspesifikasi tahun lalu.
Baca Juga: Diberi Respek Fabio Quartararo, Pawang Pertama Sirkuit Mandalika Dinanti Yamaha untuk MotoGP 2025?
Meski menggeber motor lawas, Marquez berhasil naik secara perlahan guna menuntaskan seri ini di urutan kedua.
Podium GP Jerman kian istimewa bagi peraih delapan gelar juara dunia itu.
Pasalnya, adik sekaligus rekan setimnya di Gresini Racing Alex Marquez finis di tempat ketiga.
Bagi Bagnaia, torehan di GP Jerman kemarin benar-benar menggambarkan betapa kuatnya Ducati pada MotoGP 2024 ini.
Bagaimana tidak? Dengan delapan motor di lintasan membuat pasukan Borgo Panigale memiliki lebih banyak data untuk pengembangan.
“Kami memiliki delapan pembalap, jadi Anda bisa melihat jelas di mana seseorang melakukan pekerjaan baik,” ucap Bagnaia.
Hal tersebut menjadi keuntungan juga bagi Bagnaia di mana dia bisa mengamati kelebihan rekannya seperti Martin dan Marquez.
Itulah yang terjadi pada GP Jerman, rider berusia 27 tahun itu bisa dengan mudah melihat kekuatan Martin dan Marquez untuk membuatnya melaju kencang.
“Seperti di sini, Martin sangat kudat di tikungan 8,” ucap Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.
“Marc Marquez juga sangat kuat di tikungan 7, saya sendiri kuat di tikungan 9,10, dan 11.”
“Dengan banyak pembalap, lebih banyak data yang dimiliki dan akan semakin mudah untuk membuat kemajuan,” imbuhnya.
Baca Juga: Efek Domino Pilih Marc Marquez, Ducati Tunjukkan 1 Keputusan yang Tidak Bisa Dibantah Tim Lain
Sumber Artikel : winc-proxy.net