Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang, Gol Bunuh Diri dan Efektivitas Lawan Jadi Faktor Kunci (Ahmad Syaihu)
Jepang Tunjukkan Dominasi di Grup F
Timnas Indonesia kembali mengalami kekalahan dalam laga kualifikasi Piala Dunia zona Asia putaran ketiga. Bertemu tim kuat Jepang di Grup F, Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor telak 0-4. Pertandingan yang berlangsung di stadion netral ini menjadi bukti betapa sulitnya bersaing di level tertinggi sepak bola Asia. Jepang, yang merupakan langganan Piala Dunia, tampil efektif dan memanfaatkan kelemahan Indonesia, terutama dalam aspek bertahan.
Dengan kemenagan ini Jepang memimpin Puncak Klasemen Grup F dengan raihan 13 poin dari 4 kali menang dan 1 kali seri
Di awal babak pertama, Indonesia sebenarnya menunjukkan semangat juang yang tinggi. Beberapa peluang berhasil diciptakan oleh skuad Garuda. Tendangan Calvin Verdonk dan Yakob Sayuri menjadi ancaman nyata bagi pertahanan Jepang. Namun, ketidakmampuan untuk mengonversi peluang menjadi gol membuat momentum beralih kepada Jepang. Ketajaman lini depan, yang seharusnya menjadi senjata andalan, justru menjadi kelemahan utama Indonesia di laga ini.
Gol Bunuh Diri Mengubah Segalanya
Kebuntuan pertandingan pecah di menit ke-35, namun tidak dalam cara yang diinginkan oleh Timnas Indonesia. Justin Hubner, yang diharapkan menjadi pilar tangguh di lini belakang, malah mencetak gol bunuh diri. Kesalahan ini membuat Jepang unggul 1-0 dan memanfaatkan situasi untuk semakin menekan. Gol tersebut menjadi titik balik yang membuat para pemain Indonesia kehilangan fokus.
Minamino , Morita dan Sugawara Mengunci Kemenangan Jepang
Tak butuh waktu lama bagi Jepang untuk menggandakan keunggulan. Di menit ke-40, Takumi Minamino, bintang yang berpengalaman di liga-liga top Eropa, menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol kedua. Di babak kedua, Jepang kembali menunjukkan dominasi dengan gol ketiga yang dicetak oleh Hidemasa Morita pada menit ke-49. Gol ini sekaligus memastikan kemenangan Jepang dengan skor 3-0, meninggalkan Indonesia tanpa jawaban.
Jepang menambah gol keempat lewat tndangan dari sudut sempit Sugawara di menit ke 69, menambah kemenagan Jepang menjadi 4-0 dari tuan rumah dan membungkam 70 ribu fans Garuda Indonesia
Masalah Efektivitas dan Konsentrasi
Kekalahan Epictoto ini memperlihatkan dua masalah utama dalam permainan Indonesia: efektivitas serangan dan konsentrasi bertahan. Di lini depan, meskipun beberapa peluang tercipta, tidak ada yang berujung gol. Di sisi lain, pertahanan terlihat rapuh, terutama saat menghadapi tekanan intens dari pemain-pemain Jepang yang memiliki kualitas individu di atas rata-rata.
Pelajaran Berharga untuk Masa Depan
Meskipun hasilnya mengecewakan, pertandingan ini memberikan pelajaran penting bagi Indonesia. Bertemu tim sekelas Jepang adalah ujian berat, tetapi juga peluang untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan tim. Timnas perlu meningkatkan ketajaman lini depan, memperbaiki komunikasi antarpemain di lini belakang, dan menjaga konsentrasi selama 90 menit penuh.
Wasana Kata
Dengan hasil ini, Indonesia menjadi juru kunci di Grup F, yang membuat peluang lolos ke babak berikutnya semakin sulit. Namun, perjalanan masih panjang, dan pertandingan berikutnya akan menjadi kesempatan untuk bangkit. Dukungan penuh dari suporter, evaluasi strategis, dan kerja keras di lapangan menjadi kunci agar Indonesia bisa tampil lebih baik di laga-laga selanjutnya.
Tanggal 19 November Timna Indonesia akan menjamu Arab Saudi di GBK semoga bisa mendapatkan poin penuh agar masih ada harapan untuk melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 lewat babak keempat
Kekalahan ini bukanlah akhir segalanya. Semangat Garuda harus terus menyala, meskipun tantangan di depan semakin berat. Dengan evaluasi dan persiapan matang, Indonesia masih memiliki peluang untuk menunjukkan bahwa mereka layak bersaing di pentas sepak bola Asia.
Salam Olahraga, 15 November 2024
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana